BandarQ
- Kenapa aksi damai di Jakarta berubah jadi aksi brutal para perusuh? Ada yang
bilang bahwa para perusuh itu adalah massa bayaran untuk menciptakan kerusuhan.
Ada juga yang bilang aksi damai disusupi kelompok yang berafiliasi dengan ISIS.
Ada pula yang mengatakan bahwa aksi itu memang disetting demikian untuk menekan
Jokowi sampai mengundurkan diri. Tetapi saya bilang bahwa kerusuhan itu terjadi
salah satunya karena Anies membiarkannya demikian atau menginginkannya
demikian.
Baca Juga :
Apakah saya terlalu berburuk sangka pada Anies?
Tanpa mengurangi kualitas analisa para ahli tentang kerusuhan dan
skenario-skenarionya, saya punya alasan tersendiri untuk menempatkan peran
Anies dalam kerusuhan ini.
Beberapa hari sebelum aksi dimulai, Pemprov Jakarta
sudah mengeluarkan surat untuk menjamin biaya kesehatan seluruh peserta aksi
yang membutuhkan penanganan medis. Bukan hanya melalui surat itu, ketika sudah
ada korban pun Anies memperjelas bahwa DKI Jakarta akan menjamin biaya
pengobatan para perusuh aksi yang terluka.
PokerOnline Terpercaya - Apa akibatnya jaminan Anies ini?
Anies sejatinya sudah tahu dan paham betul bahwa akan jatuh banyak korban
akibat aksi. Maka patut dicurigai Anies sebenarnya sudah tahu skenario
kerusuhan ini jauh hari sebelum kerusuhan itu terjadi.
Anggaplah dia tidak tahu, tetapi dia setidaknya
sudah memprediksi bahwa aksi itu akan menjatuhkan banyak korban. Dia paham
karena dia berkaca dari aksi-aksi demo pada 411 di mana banyak orang terluka
karena kerusuhan. Ketika itu aksi dilakukan untuk menumbangkan Ahok. Dia tidak
bercermin pada aksi 212 yang terlaksana secara ‘damai’. Jadi sama saja
sebenarnya, Anies berada pada posisi sudah paham betul akibat dari aksi biadab
para demonstran bedebah.
Anies secara terang-terangan mendukung kerusuhan itu
terjadi. Dia tidak pernah dengan tegas melarang warga luar Jakarta datang ke
Jakarta untuk demo. Dia tidak peduli sama sekali dengan keadaan Jakarta. Bahkan
ketika kepolisian melakukan penyisiran untuk warga luar Jakarta yang mau demo
ke Jakarta, sepatah kata pun tidak keluar dari mulut Anies. Padahal kepolisian
dengan berbagai pendekatan berusaha mencegah warga daerah lain datang ke
Jakarta untuk demo. Bukan kepolisian mau menghalang-halangi rakyat untuk
menyatakan pendapat, melainkan karena kepolisian sudah menduga sejak awal
kerusuhan akan terjadi berdasarkan penyelidikan awal yang penuh perhitungan.
Kemudian tanpa sadar, Anies sudah bertindak lebih
sebagai pendukung perusuh dibanding sebagai kepala daerah. Sebagai kepala
daerah, Anies harusnya melarang orang untuk rusuh di daerahnya dan meminta
petugas keamanan untuk bertindak tegas bagi siapa saja yang menimbulkan
kerusuhan. Tetapi bagi malah meminta perusuh dan pihak keamanan menahan diri.
Ini ada apa? Kalau saja perusuh tidak bertindak anarkis, kepolisian tidak akan
melakukan tindakan tegas. Nyatanya perusuh menghujani kepolisian dengan batu,
panah dan bambu runcing yang disuplai Gerindra, apakah kepolisian harus
menunggu mereka dulu yang dihancurkan barulah Anies anggap sudah menahan diri.
PartaiQQ
Tidak ada yang melarang orang untuk menyatakan pendapat. Mulai dari presiden
sampai petugas keamanan pun menjamin kebebasan menyatakan pendapat melalui aksi
demonstrasi. Tetapi harus tahu aturan dan tidak anarkis. Nyatanya, mereka
berdemo sampai malam, itu sudah melanggar aturan dan Anies diam. Nyatanya
mereka menghujani kepolisian dengan batu, panah dan bambu runcing, itu adalah
pelanggaran hukum berat, dan Anies masih meminta kepolisian menahan diri.
Besok – untuk membuktikan kesabaran Anies, silakan
Anda hujani balai kota, satpol PP dan Anies dengan batu, panah dan bambu
runcing. Kita akan lihat apakah mulut manis Anies masih mau bilang agar perusuh
menahan diri. Kita akan lihat mulutnya masih bisa berkelit. Kita akan lihat,
apakah dia akan ikut mengepel gedung balai kota yang sudah hancur, mobil dinas
yang sudah terbakar dan halaman balai kota penuh dengan batu. Kalau dia
keberatan, bilang saja kalau Anda sedang menyatakan pendapat.
Tentu saja, ini hanya untuk menguji kesungguhan
mulut manis Anies semata. Saya tidak mengusulkan Anda untuk bertindak anarkis
pun tidak mengajak. Sebab yang membiarkan tindakan seperti itu adalah Anies
sendiri. Perbuatan seperti itu katanya adalah bentuk menyatakan pendapat.
Jadi jelas, selain ada skenario jahat dari kelompok
tertentu untuk menciptakan kericuhan di Indonesia dengan dalih kebebasan
berpendapat, Anieslah salah satu yang membiarkan Jakarta jadi medan warga
meregang nyawa. Andai Anies ikut mencegah kericuhan, nyawa para perusuh itu
tidak akan melayang. Jakarta menjadi keranda mayat yang tak kenal itu mayat
penjahat atau ‘malaikat’. Maklum gubernurnya menang karena mengancam mayat.
BBM :partaiqq LINE :partaiqq
WECHAT : partaiqq WA : +855963535066
No comments:
Post a Comment